Pencatatan bukti transaksi oleh masing-masing perusahaan tidak selalu sama,ada yang langsung dari bukti transaksi ke dalam jurnal tapi ada yang tidak langsung ke jurnal.Dari bukti transaksi terlebih dahulu dibuat bukti transaksi pencatatan /bukti jurnal kemudian dacatat kedalam jurnal.
Dalam bukti pencatatan dicantumkan nama dan tanda tangan yang membuat bukti transaksi dengan demikian akan tampak siapa yang bertanggung jawab atas kebenaran pencatatan transakai tersebut.
Bukti transaksi seperti bukti kas keluar dan bukti kas masuk.
1.Bukti kas masuk untuk transaksi penerimaan pelunasan tagihan,atau dalam perusahaan dagang yaitu penjualan tunai,jika didalam perusahaan jasa yaitu penerimaan pendapatan.bikti pencatatn ini juga didukung adanya transaksi berupa kopi kwitansi/tebusan kwitansi.
2.Bukti kas keluar untuk transaksi pembelian secara tunai bukti transaksi ini biasanya didukung oleh nota kontan,bisa untuk transaksi pelunasan hutang.
Penomoran akun buku besar
Untuk mempermudah pengelompokan akun dalam buku besar,dibuatlah pedoman akuntansi yang memuat cara penyusunan daftar akun,nomor kode dan penjelasannya.Dalam pemberian kode nomor akun dapat dilakukan dengan beberapa sistem,antara lain :
1.Sistem numerik adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan nomor .dalam pemberian akun sebaikny urut agar mudah diingat.Sistem numerik terbagi menjadi 2 yaitu kode kelompok dan kode blok.
A.Kode Kelompok
Sistem kode kelompok adalah cara pemberian kode akun yang memberikan angka tertentu pada kelompok,golomgan dan jenis akun.Seperti angka pertama menunjukan akun,angka kedua menunjukan golongan dan angka ke tiga menunjukan jenis akun.
Kas ( 111 ) menjelaskan :
Urutan pertama menunjukan aktiva
Urutan kedua menunjukan aktiva lancar
Urutan ketiga menunjukan jenis akun
Piutang ( 112 ) menjelaskan :
Urutan pertama menunjukan aktiva
Urutan kedua menunjukan aktiva lancar
Urutan ketiga menunjukan jenis akun.
B.Kode Blok
Kode blok adalah cara pemberian kode akun dengan menyediakan satu blok angka untuk setiap kelompok akun,seperti dibawah ini :
Kelompok
|
Nomor Kode
|
Aktiva
Kewajiban
Ekuitas
Pendapatan
Beban
|
100 s/d 199
200/299
300/399
400/499
500/599
|
2.Sistem kode Mnemonik
Kode akun dengan sistem Mnemonik adalah kode akun dengan menggunakan huruf.biasanya huruf yang digunakan adalah huruf awal dari akun tersebut agar mudah diingat.
Golongan akun Kode akun
Aktiva A
Utang U
Modal M
Beban B
Aktiva Lancar AL
Kas AL-K
Piutang Usaha AL-PU
Aktiva Tetap AT
Gedung AT-G
Peralatan Kantor AT-PK
3.Sistem Kombinasi
Pemberian kode akun pada sisitem ini merupakan kombinasiantara huruf dan angka.Huruf akun disimpan diawal kode akun dan angka simpan diakhir kode akun.
H – 150 Beban bagian pencelupan
I – 150 Beban bagian pengerjaan kain
H - 250 Beban tenaga kerja bagian pencelupan
I - 250 Beban tenaga kerja bagian pengerjaan kain
Menentukan jumlah debit dan kredit dari akun- akun
Setelah mempelajari bukti- bukti transaksi langkah selanjutnya ialah menganalisis bukti – bukti transaksi kedalam journal.
Dalam tahap analisis,setiap bukti transaksi harus dipelajari dan diidentifikasi pengaruhnya terhadap akun- akun yang ada dalam perusahaan.Dalam tahp analisis ada beberapa hal yang harus kita tentukan diantaranya :
v Akun - akun apa saja yang terpengaruh dalam bukti transaksi tersebut
v Akun – akun yang terpengaruh tersebut bertambah atau berkurang
v Akun – akun yang bertambah atau yang berkurang harus dicatat disebelah debit atau disebelah kredit.
Untuk menentukaan debit kredit disetiap akun dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
No
|
Kelompok akun
|
Bertambah
|
Berkurang
|
Saldo Awal
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Harta
Hutang
Modal
Beban
Pendapatan
Pembelian
Penjualan
Retur Pembelian
Retur Penjualan
|
Debit
Kredit
Kredit
Debit
Kredit
Debit
Kredit
Kredit
Debit
|
Kredit
Debit
Debit
Kredit
Debit
Kredit
Debit
Debit
Kredit
|
Debit
Kredit
Kredit
Debit
Kredit
Debit
Kredit
Kredit
Debit
|