Thursday, 30 October 2014

Mengelola Bukti Transaksi

Transaksi Keuangan adalah Tindakan atau peristiwa yang terjadi dalam suatu perusahaan yang langsung dapat dinilai dengan uang.
Bukti transaksi adalah suatu formulir tempat mencatat transaksi – transaksi keuangan sehingga menjadi bukti tertulis dari transaksi yang terjadi sehingga dapat digunakan untuk melakukan pencatatan lebih lanjut adalah mencatat bukti transaksi dalam jurnal maupun buku besar.Bukti transaksi yang dibuat atau diterima oleh perusahaan yang berfungsi untuk:
  1. Memastikan keabsahan transaksi yang dibuat
  2. Menjadi rujukan jika terjadi masalah di kemudian hari
  3. Sebagai pertanggung jawaban atas pelaksanaan suatu transaksi sehingga kebenaran atas transaksi.
Jenis-jenis transaksi
A.Jenis transaksi menurut sumbernya:
  1. Transaksi Modal adalah Transaksi yang mempunyai kaitan dengan pemilik perusahaan.contoh penyetoran modal,pengambilan uang pribadi (prive)
  2. Transaksi usaha adalah transaksi yang berkaitan usaha perusahaan.
B.Jenis transaksi menurut perihal yang  melakukannya:
1. Transaksi intern adalah Transaksi yang dapat merubah posisi keuangan yang timbul dalam lingkungan perusahaan sendiri,antara lain:
-Penyusutan aktiva
-Timbul pengeluaran perlengkapan yang terpakai.
2. Transaksi ekstern adalah transaksi keuangan antara perusahaan dengan pihak luar,misalnya
- Pembayaran gaji karyawan
- Pinjaman uang ke Bank

Macam-macam bukti transaksi
1.Kwitansi
   Kwitansi adalah tanda bukti pembayaran sejumlah uang tertentu yang ditandatangani oleh pihak penerima uang.Kwitansi asli untuk pihak yang membayar sedangkan tebusannya simpan oleh pihak penerima.

2.Cek
   Cek adalah surat perintah kepada bank dari orang yang menandatangani untuk pembayaran uang yang tertulis dalam cek tersebut kepada pembawa/namanya yang tertera dalam cek tersebut.Cek tersebut harus dibubuhi materai.


3.Bilyet Giro
   Bilyet giro adalah surat perintah pemindahbukuan dari nasabah suatu bank kepada bank.Dengan demikian bilyet giro tidak dapat dicairkan berupa uang tunai kepada uang yang bersangkutan, melainkan menyetorkan uang kepada bank sebagai tambahan simpanan uang.

4.Nota Kontan
   Nota Kontan adalah tanda bukti pembeli / penjual barang secara tunai oleh penjual kepada pembeli.Nota Kontan yang asli buat pembeli sedangkan tebusannya simpan oleh pihak pembeli sebagai bukti transaksi.


5.Faktur
   Faktur adalah bukti transaksi pembelian/penjualan barang secara kredit yang dibuat oleh penjual dan diserahkan kepada pembeli.Faktur dibuat rangkap 2 yang asli diserahkan kepada pihak pembeli sedangkan tebusannya disimpan oleh penjual.

6.Nota Debit/Nota Kredit
   Nota Kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual/bukti persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pengurangan harga barang karena sebagian rusak/tidak sesuai dengan pesanan.Nota Kredit dibuat oleh penjual yang asli diberikan kepada pembeli sedangkan yang tebusan sebagai bukti pembukuan.
   Nota Debit adalah bukti transaksi pengiriman kembali barang yang dibeli/permintaan pengurangan harga dari pembeli kepada penjual karena barang yang dibeli tidak sesuai dengan pesanan.Nota Debit ada 2 lembar,lembar asli untuk penjual yang tebusannya buat pembeli sebagai bukti.





7.Bukti Memo
   Bukti Memo adalah bukti transaksi intern yang berupa memo/perintah dari pejabat yang berwenang(Pimpinan Perusahaan)kepada bagian akuntansi untuk melakukan pencatatan.Misalnya Untuk mencatat gaji karyawan.penyusutan untuk aktiva tetap.

Saturday, 25 October 2014

Akuntansi Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan berbagai pelayanan atau memproduksi produk yang tidak berwujud dengan tujuan mencari laba.
Perusahaan jasa dapat bergerak di berbagai jenis bidang usaha, adapun contohnya adalah sebagai berikut :
  1. Transportasi, meliputi perusahaan bus kota, taksi dan angkutan kota / desa.
  2. Reparasi dan pemeliharaan, meliputi bengkel, cuci mobil dan cleaning service.
  3. Komunikasi, meliputi telepon, radio dan TV, serta penerbitan surat kabar dan majalah.
  4. Tempat tinggal, meliputi mess, hotel dan penginapan dll.
Pada dasarnya semua perusahaan menjalankan proses akuntansi yang sama, adapun yang membedakan hanyalah jenis usahanya.
Siklus akuntansi perusahaan jasa :
1

Adapun penjabaran dari siklus akuntansi diatas adalah sebagai berikut :
  1. Transaksi & Bukti Transaksi
    Di dalam akuntansi, bukti transaksi merupakan dokumen sumber dan syarat mutlak dalam melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal. Fungsi daripada bukti transaksi adalah sebagai bukti tertulis dan juga merupakan pertanggungjawaban atas pelaksanaan suatu transaksi. Jika suatu pencatatan tidak didukung dengan bukti tertulis yang sah dan kuat, maka kebenaran atas transaksi tersebut diragukan. Akuntansi perusahaan dinyatakan baik apabila semua bukti pendukung pencatatannya memadai dan pencatatan dilakukan sebagaimana mestinya.Bukti transaksi bisa berupa nota faktur, memo, kuitansi, cek, kasbon, nota debit, nota kredit dan masih banyak lagi.
  2. Jurnal Umum
    Jurnal Umum merupakan buku harian tempat mencatat semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis. Adapun pencatatan jurnal umum ini dilakukan berdasarkan bukti-bukti yang ada pada perusahaan.
    Berikut bentuk jurnal:
    2
  3. Buku Besar & Buku Pembantu
    Buku besar adalah himpunan rekening-rekening yang saling berhubungan yang menggambarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan harta, utang dan modal. Buku besar digunakan untuk memposting transaksi – transaksi yang ada pada jurnal umum di setiap akunnya. Akun yang ada pada buku besar harus sesuai / sama dengan akun yang digunakan pada ayat jurnal umum.
    Berikut macam – macam bentuk Buku Besar:
    • Bentuk T (Contoh)
      3
    • Bentuk Dua Kolom
      4
    • Bentuk Tiga kolom
      5
    • Bentuk Empat Kolom
      6Buku Pembantu / Buku Besar Pembantu terdiri dari 2 macam, antara lain adalah Buku Besar Pembantu Hutang & Buku Besar Pembantu Piutang. Fungsi dari buku pembantu hutang & piutang adalah sebagai tempat mencatat perubahan hutang perusahaan kepada kreditor & piutang (tagihan) perusahaan kepada debitor secara terperinci.
  4. Neraca Saldo Awal
    Sesuai dengan siklus akuntansi, neraca saldo disiapkan setelah proses postingdi akhir periode setelah selesai membuat buku besar. Dimana neraca saldo awal ini nantinya akan digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
    Pada proses sebelumnya, di buku besar transaksi – transaksi dikelompokkan berdasarkan jenis akun. Pada proses ini, transaksi yang sudah dipilah-pilah dalam buku besar ditampilkan pada neraca saldo berdasarkan saldo debit dan kredit pada masing-masing jenis akun.
  5. Ayat Jurnal Penyesuaian
    Ayat-ayat penyesuaian yang akan dibuat berdasarkan informasi tambahan pada akhir periode yang bersumber dari bukti memorial dan neraca saldo. Data yang tercantum didalam Neraca Saldo belum tentu mencerminkan keadaaan yang sebenarnya pada akhir periode, maka dari itu ayat penyesuaian bisa saja bersumber dari neraca saldo.Contohnya : Saldo untuk beban dibayar dimuka . Penggunaan aset ini tidak dicatat secara harian. (Transaksi-transaksi yang berupa beban dibayar dimuka  biasanya hanya di catat pada waktu terjadinya pembayaran, sedangkan jumlah pembayaran yang telah menjadi beban tidak dicatat dari waktu kewaktu), maka dari itu dibuatkan pemakaian beban tersebut pada akhir periode.
    Bentuk kolom dalam jurnal penyesuaian sama dengan bentuk kolom pada jurnal umum.
  6. Neraca Lajur
    Neraca Lajur bisa juga disebut “Kertas Kerja” adalah kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyesuaian laporan keuangan. Penggunaan kertas kerja dapat mengurangi kesalahan. Di samping itu, kertas kerja juga dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan dan memungkinkan penyesuaian daftar secara logis. Pada umumnya kertas kerja / neraca lajur yang digunakan dapat berbentuk 6 kolom, 8 kolom, 10 kolom dan 12 kolom.
    Contoh Neraca Lajur 10 Kolom:
    7
  7. Laporan Keuangan
    Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi: NeracaLaporan laba rugi & Laporan perubahan ekuitas. Untuk melihat contoh laporan keuangan perusahaan jasa lainnya bisa lihat disini
    Contoh laporan keuangan:
    • Neraca
      8
    • Laporan Laba / Rugi
      9
    • Laporan Perubahan Modal
      10
  8. Jurnal Penutup
    Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening nominal / sementara. Akibat penutupan ini maka rekening–rekening ini pada awal periode akuntansi saldonya nol.Jurnal Penutup yang dibuat pada akhir bulan antara lain adalah sebagai berikut :
    • Rekening pendapatan ( jurnal : Pendapatan pada Ikhtisar R / L )
    • Rekening beban ( jurnal : Ikhtisar R / L pada Beban )
    • Rekening Ikhtisar Rugi / Laba ( jurnal : Ikhtisar R / L pada Modal )
    • Rekening Prive ( jurnal : Modal pada Prive )
  1. Neraca Saldo Akhir
  2. Jurnal Pembalik
    Jurnal Pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional namun jika dilakukan memberikan manfaat. Tidak semua ayat jurnal penyesuaian dibuatkan jurnal pembalik. Beberapa jurnal penyesuian yang perlu dibuatkan jurnal pembalik adalah :
    • Hutang Biaya
    • Piutang Pendapatan
    • Pendapatan Diterima Dimuka
    • Biaya Dibayar Dimuka